83 Megabytes (Bilingual)

aurora-1185464_960_720

Indonesia: Di ruang mimpi yang benderang itu, Ayah Ibu berbaring di sisiku, dan kami berbincang dalam nada ringan. Sampai kukatakan, “Tadi kubaca bahwa tak lama lagi rekomposisi taraf-planet akan menjadikan kita tak lebih dari sekedar memori sebesar 83 megabyte.” Ibu lalu tampak khawatir, namun Ayah tenang, dan aku terbangun dengan keinginan untuk memeluk mereka. Keduanya sedang tak di rumah. Maka yang tertinggal adalah pertanyaan itu: Kenapa 83? Dengan ukuran itu, 83 MB bisa jadi hanyalah beberapa lembar foto lucu-lucuan yang kau kirimkan lewat layanan WhatsApp. Atau file audio berisi ucapan-ucapan penuh kebahagiaan. Namun aku teringat hadits yang menyebutkan, bahwa kehidupan ini seperti setitik air yang menempel pada jari yang baru saja dicelupkan ke lautan raya. Maka dalam skala apa 83 MB bukanlah seluruh sejarah manusia? Sehingga aku, kau, dan orang-orang yang wajahnya kau kenal — dengan segala ingatan tentang mereka, tentang apa yang kita makan pagi ini, tentang warna baju yang kau kenakan, tentang kantor yang kau datangi, tentang uang yang kau sayang di bank, tentang kebaikan dan keburukan yang kau simpan — cuma nol koma nol nol nol nol nol nol nol nol nol nol nol … nol satu dari 83 MB itu. Skala mana yang kau pakai, bila Sang Sembahan Sejati telah berfirman: “Sungguh telah Kami jadikan apa-apa di bumi sebagai hiasan baginya, hingga Kami uji siapa di antara mereka yang terbaik perbuatannya. Dan sungguh benar-benar akan Kami jadikan (pula) apa-apa di atasnya hingga berupa tanah rata nan tandus” (Al-Kahfi 7-8). Maka belum cukupkah manusia mengintip Jupiter yang penuh hidrogen dan helium, atau Mars yang berselimutkan serbuk besi merah, atau Venus yang dipayungi lapis demi lapis awan panas, untuk tersentak oleh kedua ayat tadi? Aku tak ingin membayangkan ada beberapa megabyte memori di planet-planet itu. Tapi lihatlah, bagaimana para ilmuwan telah merumuskan betapa limbung bumi berputar pada porosnya sembari mengelilingi matahari dengan oleng dari satu sisi ke sisi berikutnya. Betapa tameng magnetik bumi terus-menerus dihantam oleh trilyunan lembing radiasi matahari. Betapa Parit Mariana di kedalaman Pasifik menunjukkan bahwa penampakan-luar bumi yang dulu bukanlah penampakan-luar bumi yang sekarang. Menarik bagaimana mimpi semalam telah menyusun kosakatanya sendiri: Rekomposisi taraf-planet. Planetary recomposition. Istilah zaman matriks untuk sesuatu yang (semoga) tetap menggetarkan. Maka akhirnya siapalah aku jika enggan menengadahkan tangan dan memohon, agar nol koma nol nol nol nol nol nol nol nol nol … nol satu yang telah kutorehkan untuk disimpan di sisi-Nya, adalah sesuatu yang Ia ridhoi?

English: It was a room of dream brightly-lit. Dad and Mom lay beside me, and we chatted in a light tune, until I said, “I read somewhere that soon there will be a planetary re-composition and we will be nothing more than 83 megabytes of memory.” Mom looked puzzled, but Dad was calm, and I woke up with the desire to give them a hug. They weren’t at home. And the question lingered: Why 83? As a memory that small, 83 MB may be no more than some amusing photographs that you send through WhatsApp, or an audio file containing words of happiness. But I remembered a hadith that says that life is like a drop of water that sticks to a finger that had just been dipped into the ocean. So by which scale would you say that 83 MB is not the whole of human history? A timeline in which I, you, and the people whose faces we know — with all the memories about them, about what we ate this morning, about the color of the clothes you’re wearing, about the office that you’re heading to, about your precious money in the bank, about the good and the bad that you hide — all add up to zero point zero zero zero zero zero zero zero zero zero zero zero zero … zero one of that 83 MB. Which scale would you use, when The One True God has said: “Indeed, We have made that which is on the earth adornment for it that We may test them [as to] which of them is best in deed. And indeed, We will make that which is upon it [into] a barren ground” (Al-Qur’an Chapter 18 Verses 7-8). And haven’t we humans had enough glimpses of the hydrogen- and helium-laden Jupiter, or Mars that’s covered with red iron dust, or Venus, shrouded by layers of hot clouds, to not be stunned by those two verses? I do not wish to imagine that there are a few megabytes of memory left on those planets. But look at how scientists have concluded how wobbly the earth rotates on its axis while circling the sun in its slanted path. How the earth’s magnetic shield is constantly hit by billions of spears of solar radiation. How Marianas Trench in the depths of the Pacific shows that the outer appearance of earth was unlike what it looks today. And I still find it beguiling how the dream had presented its own diction: Planetary re-composition. A scientific term for a theological phenomenon — choose whichever that makes you tremble. Thus in the end, who am I to dare be reluctant to raise my hand and ask for that zero point zero zero zero zero zero zero zero zero zero zero … zero one that I have embedded up until now to be kept by His benevolent side?

Leave a comment